Bacaan: Filipi 3:1-16
karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. - Filipi 3:8
Siapa yang tak ingin kaya? Siapa yang tak ingin menjadi orang besar dan terkenal? Siapa yang tak ingin menjadi orang dengan jabatan penting? Hanya saja kita perlu hati-hati terhadap kebohongan lama yang terus disebarkan oleh iblis, bahwa kekayaan, kedudukan dan popularitas akan menjamin kehidupan yang berbahagia. Sesungguhnya menjadi kaya atau menjadi besar atau menjadi semakin populer bukan jaminan bahwa kita pasti akan lebih berbahagia.
Anda tentu pernah mendengar tentang Joseph Stalin, PM Rusia pada rezim komunis. Dengan kekuasaan yang dimilikinya sudah seharusnya ia tak kenal rasa takut. Namun yang terjadi justru sebaliknya. Stalin takut pergi tidur. Ia memiliki tujuh kamar tidur berbeda, untuk mengecoh orang yang mencoba membunuhnya. Kalau pergi, ia menggunakan lima limousine dengan gordyn tertutup, supaya tidak tahu mobil mana yang berisi Stalin. Kekuasaan tak menjamin Stalin menjadi lebih bahagia!
Mendiang miliarder Howard Hughes lebih unik lagi. Kisah hidupnya difilmkan dengan title Aviator. Meski menjadi konglomerat, ia memiliki kecurgiaan yang berlebihan terhadap orang lain bahkan sampai mengalami paranoid soal kuman sehingga ia meninggal seperti pertapa kurus kering dengan jenggot sampai di perut. Tak jauh beda, John “The Beatles” Lennon memiliki kehidupan yang menyedihkan meski ia seorang artis yang sangat populer di jamannya. Bahkan penulis biografinya mengisahkan bahwa Lennon takut jika lampu padam dan takut menyentuh apapun karena kotor.
Kunci hidup bahagia hanya ada di dalam Kristus. Jangan buru-buru memicingkan mata hanya karena kata-kata tersebut terdengar begitu klise. Jutaan orang sudah mengalaminya. Saya bisa menulis hal seperti ini karena Kristus sudah membuat hidup saya lebih berbahagia. Bahkan kalau masih ragu, tanya saja kepada Paulus. Sebelumnya dia adalah seorang muda dengan jabatan penting di jajaran Farisi. Selain itu dia pintar, kaya, populer dan punya banyak hal yang bisa dibanggakan. Namun semenjak ia berjumpa dengan Yesus, semua yang dimilikinya itu menjadi sama sekali tak berarti, bahkan ia menganggapnya sebagai sampah! Semuanya itu menjadi tak berarti dibandingkan dengan pengenalannya akan Kristus. Jadi, jika kita ingin berbahagia dalam hidup ini, Kristus adalah jawabannya.
Fokuskan hidup kepada Kristus, bukan kepada jabatan, kekayaan dan popularitas.
0 komentar :
Posting Komentar