09 Januari, 2013


Bacaan: 1 Korintus 13:1-10

-



Apakah dia cocok buatku? Pertanyaan itulah yang sering kita lontarkan kalo mempertimbangkan soal jodoh. Kita menimbang kualitas calon pacar supaya kita enggak kecewa di kelak kemudian hari. Tapi pernahkah kita berpikir,”Apakah aku cocok buat dia?” Apakah kita mempertimbangkan kualifikasi kita sendiri agar memenuhi kebutuhan pasangan kita? Ternyata pertanyaan seperti itu jarang banget kita pikirkan. Ternyata kita egois banget, yah? Kita beranggapan bahwa diri kita ini udah sempurna, sedangkan cowok kita masih perlu memperbaiki diri. Kita ngakunya sayang, tapi ternyata lebih memperhatikan apa yang kita inginkan daripada apa yang diinginkan kekasih kita. Inikah namanya cinta?
Cinta yang sesungguhnya tentu saja enggak seperti itu. Cinta adalah memberikan yang terbaik bagi orang yang kita kasihi, bahkan dengan pengorbanan. Cinta sejati memikirkan kepentingan orang yang kita kasihi. Kita bahkan bersedia mengubah keegoisan kita dengan pengertian dan penerimaan. Kita berupaya menjadi pribadi yang lebih baik, sebagai penolong yang suportif bagi kekasih kita. Kita ingin dapat mengerti dan memahami daripada keinginan untuk dimengerti dan dipahami.
Kalo selama ini kita masih banyak berantem karena saling menuntut untuk dimengerti - periksa baik-baik apakah cinta yang kita berikan ataukah keegoisan yang sedang kita banggakan? Daripada berfokus pada apa yang harus diubah oleh pasangan kita, yuk kita belajar mengubah apa yang harus diubah dalam diri kita sendiri dulu.
So, kalo kita bener-bener mencintai doi, tentu mulai sekarang kita akan belajar berpikir beda. Berhentilah menuntut dan mulailah berubah. Demikian juga dengan kasih kita kepada Tuhan. Jangan selalu menuntut Tuhan untuk ada bagi kita, tapi renungkanlah juga kapan kita ada bagi Dia. Pikirkan cara untuk menyenangkan hati-Nya, karena Dialah kekasih sejati kita. Apa hal-hal yang harus kita ubah dalam diri kita agar kita membuat-Nya tersenyum? Apakah ada kebiasaan dosa yang harus kita buang, kemalasan yang harus kita singkirkan dan tabiat enggak baik yang bisa melukai hati-Nya? Belajar mencintai dengan cara Allah. Karena kasih itu memberi.

0 komentar :

Posting Komentar