Bacaan: Mazmur 73:1, 125:4
Sesungguhnya Allah itu baik bagi mereka yang tulus hatinya, ...- Mazmur 73:1
Sesungguhnya Allah itu baik bagi mereka yang tulus hatinya, ...- Mazmur 73:1
John Blanchard tertarik dengan
seorang gadis yang dikenalnya lewat surat menyurat. Ia belum pernah tahu
seperti apa wajah dan penampilannya. Yang ia tahu bahwa ia lembut, baik, penuh
kasih dan sungguh hatinya manis. Demikianlah kesimpulannya setiap kali membaca
surat dari Miss Hollis Maynell, gadis yang dikenal lewat surat menyurat itu.
Lebih dari satu tahun Blanchard saling berkirim surat dengan Miss Maynell.
Setiap surat merupakan benih yang jatuh dalam hati yang subur. Sebuah kisah
cinta mulai bersemi di antara mereka. Blanchard pernah minta dikirimi foto,
tapi gadis itu menolaknya. Menurut dia, kalau memang Blanchard benar-benar
mencintainya, tidak menjadi soal bagaimana paras mukanya. Setelah satu tahun
berlalu mereka memutuskan untuk bertemu di Grand Central Station, New York,
dengan tanda bahwa Miss Maynell akan menyelipkan mawar ke bajunya.
Waktu yang ditentukan tiba, dan
Blanchard dengan hati berdegup mulai mencari-cari gadis dengan bunga mawar.
Dalam pencariannya itu, ia bertemu dengan seorang gadis yang luar biasa cantik.
Blanchard mulai berjalan beriringan dengannya beberapa waktu lamanya ketika
gadis itu bertanya, “Anda ke jurusan sama seperti saya?” Hanya sayang, gadis
itu tidak memakai mawar merah. Dan ketika ia sedikit menoleh ke belakang, ia melihat
seorang wanita dengan bunga mawar merah berdiri di belakang gadis itu.
Wanita itu jauh diatas 40 tahun.
Terlalu gemuk untuk ukuran wanita. Parasnya pun sangat biasa. Sangat berbeda
jauh dengan gadis cantik tadi. Blanchard sedikit bimbang. Ia ingin mengikuti
gadis cantik tadi, tapi hatinya sudah terlanjur melekat dengan tulisan-tulisan
lembut Miss Haynell. Ia lebih memilih hati daripada mencintai paras dan
penampilan luar. Akhirnya ia putuskan untuk menyatakan diri kepada wanita gemuk
itu. “Saya John Blanchard dan Anda pasti Miss Mayneel. Saya sangat senang
bertemu dengan Anda dan kalau tidak keberatan saya mengundang Anda untuk makan
malam.” Wanita itu tersenyum, “Saya tidak tahu pasti apa yang sedang terjadi.
Tetapi gadis cantik di depan saya tadi membujuk saya untuk memakai bunga mawar
ini. Dan katanya, kalau Anda mengundang saya untuk makan malam, saya harus
mengatakan kepada Anda bahwa ia sedang menunggu Anda di restoran besar di depan
sana. Katanya, ini semacam ujian hati untuk sebuah cinta dan ketulusan!”
Temukan mutiara rohani dan petiklah
kebenaran dari kisah tersebut.
0 komentar :
Posting Komentar