Euthanasia
Bacaan: Lukas 13:6-9
...mungkin tahun depan ia berbuah, jika tidak, tebanglah dia! - Lukas 13:9
Beberapa waktu yang lalu negara kita dikejutkan dengan berita seorang suami yang menginginkan Euthanasia untuk istrinya, agar istrinya disuntik mati supaya
penderitaannya segera usai. Mengapa? Karena istrinya terus menerus dalam koma dan rasanya tidak ada harapan untuk hidup. Terang saja berita ini banyak disorot sebab meski di negara-negara tertentu diijinkan namun di negara kita hal itu masih menjadi kontroversi.
Secara lahiriah mungkin keadaan kita baik-baik saja. Kita tetap sehat, bugar dan melakukan banyak aktifitas seperti yang biasa kita lakukan. Namun bagaimana
dengan kehidupan rohani kita? Begitu banyak orang Kristen yang hari-hari ini kehidupan rohaninya mulai sakit, sekarat, koma bahkan sedikit lagi mati! Terikat
dengan banyak belenggu dosa yang rasanya sulit dilepaskan dan selalu jatuh bangun dalam dosa yang sama. Yang menarik adalah melihat sebuah kenyataan bahwa
Yesus tidak burn-buru meminta kepada BapaNya untuk meng-euthanasia kehidupan kita. Bahkan Ia selalu minta kepada Bapa agar kita diberi kesempatan siapa tahu kehidupan rohani kita akan bertumbuh, bahkan bisa menghasilkan buah rohani. Itulah kesempatan dan anugerah yang sangat luar biasa!
Ada kisah nyata seorang ibu yang koma selama 32 tahun. Keluarga dan orang-orang terdekatnya selalu setia untuk menanti sang ibu sadar dari tidur panjangnya.
Biaya yang besar dan hati yang sangat sabar akhirnya membuahkan hasil. Setelah tertidur selama 32 tahun, ibu ini sadar dan menjalani hidup yang normal.
Demikian kesabaran Yesus menunggu kita bertobat dan meninggalkan hidup kita yang lama. Sama persis dengan perumpamaan Tuhan Yesus tentang pohon ara yang tidak berbuah dan yang hendak ditebang, namun si pengurus kebun anggur minta untuk memberi kesempatan kepadanya sekali lagi.
Mungkin dosa yang kita perbuat sudah mencapai stadium empat dan kondisi rohani kita benar-benar koma dan sekarat, namun lihatlah, Ia selalu mengulurkan tangan- Nya dan menanti kepulangan kita. jangan sampai kita sia-siakan kasih karunia dan anugerah-Nya. Mari kita berbalik dari jalan kita yang sesat dan kembali pada jalan-nya. Karena bila saat penghakiman tiba, pokok-pokok anggur yang tidak berbuah akan dicampakkan ke dalam api.
Amatilah pohon dirumah Anda yang mandul dan tak menghasilkan buah. apa yang Anda lakukan dengan pohon itu? Menebangnya aatau memberi kesempatan padanya untuk berbuah?
0 komentar :
Posting Komentar