19 Juli, 2013



Bacaan: 11 Timotius 3:16; Wahyu 3:19

Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar;sebab itu relakanlab batimu dan bertobatlah!- Wahyu 3:19



Seorang gadis yang telah lama mendambakan seorang jodoh suatu hari berdoa kepada Tuhan. Dengan cara yang cukup lucu ia berharap agar Tuhan memberikan tanda melalui Firman Tuhan. Maka ia membuka Alkitab secara acak dan menunjuk salah satu pasal dengan telunjuknya. Hup! Ternyata pasal yang diitemukannya adalah Yesaya 52:13-53:12. Dengan berdebar ia membaca judulnya : Hamba Tuhan yang menderita. Wah, apakah mungkin jodohnya nanti adalah seorang hamba Tuhan? Ketika ia meneruskan membaca dan sampai pada ayat 14 yang berbunyi... begitu buruk rupanya, ia mengerutkan kening dan mulai ragu-ragu. Namun diteruskannya membaca hingga ke pasal 53 :2 lalu ditutupnya Alkitabnya sa be rkata, "Ah, ini pasti salah gara-gara aku sembarangan saja asal tunjuk ayat."
Anda mungkin mentertawakan gadis itu, namun sebenarnya kadang-kadang pun seperti dia. Pada saat kita mendapatkan ayat Firman Tuhan yang berisi janji­janji berkat atau kata-kata yang menguatkan, kita segera "mengaminkannya" dengan mantap. Tapi sayangnya bila kata-kata dalam ayat itu kurang menyenangkan hati, kita seringkali mengabaikannya atau malahan menganggapnya tidak ditujukan untuk diri kita. Bila demikian sikap hati kita, bagaimana Tuhan bisa berbicara kepada kita dan bagaimana hidup kita bisa berkenan di hati-Nya?
Andaikan orang tua kita hanya bisa memuji segala perbuatan kita sejak kecil tanpa memberikan koreksi atau teguran bahkan hajaran untuk kesalahan kita, dapat
dipastikan kita akan tumbuh menjadi orang yang 'kurang ajar' dan amoral. Demikian jugalah yang akan terjadi bila kita tidak mau menerima nasihat atau
teguran keras dari Tuhan melalui Firman-Nya. Selama kita masih hidup di dunia ini kita masih memerlukan didikan dan tegoran Firman Tuhan agar kelak saat kita
bertatap muka dengan-Nya, hidup kita menjadi sempurna di mata-Nya.
Segala yang dilakukan Tuhan atas hidup kita adalah untuk kebaikan diri kita. Tuhan tidak mungkin rela membiarkan kita berjalan ke arah yang salah dan
akhirnya jatuh ke dalam lobang. Itulah sebabnya dengan segala cara Ia membentuk kita untuk mentaati Firman-Nya. Oleh karena itu bila Anda menerima tegoran dari Tuhan melalui orang lain, ayat-ayat Firman Tuhan, atau keadaan yang menyesakkan dalam hidup kita, segeralah tanggapi tegoran itu dengan sebuah pertobatan.

0 komentar :

Posting Komentar