31 Juli, 2013



Bacaan: Matius 25:14-30

Karena itu aku takut dan pergi menyembunyikan talenta tuan itu di dalam tanah... - Matius 25:25



Kita takut membuat kesalahan. Karena tidak cukup memiliki keberanian untuk menanggung resiko yang mungkin saja terjadi maka kita tidak berbuat apa-apa.
Akibatnya kita tidak pernah maju dan dari waktu ke waktu kita statis saja. Bisa jadi kita adalah orang yang tak pernah gagal, tapi sayang itu bukan karena kita
hebat, tapi karena kita tidak berbuat apa-apa.
Untuk menggambarkan seperti apa orang yang tidak berbuat apa-apa karena takut membuat kesalahan, kita dapat melihatnya dalam perumpamaan Yesus tentang hamba- hamba yang diberikan sejumlah talenta untuk dikembangkan. Hamba yang ketiga ternyata tidak berbuat apa-apa. Menjadi pertanyaan, mengapa hamba yang ketiga ini tidak berbuat apa-apa? Matius 25:25 menjelaskan, "Karena itu aku takut ..." Selain hamba ini pada dasarnya memang malas, namun ada alasan lain yang membuat ia tak berbuat apa-apa, karena takut membuat kesalahan!
Semua hal di dunia ini selalu mengandung resiko. Belajar renang resikonya tenggelam dan kemasukan air. Belajar sepeda resikonya jatuh dan lecet-lecet.
Belajar bahasa asing resikonya ditertawai karena kosa kata yang belepotan. Belajar nyanyi resikonya semua orang jadi tutup kuping. Namun jika seseorang
berani mengambil resikonya, pasti ia akan berhasil dan selangkah lebih maju. Si penakut akan berkata, "Tak perlu melakukan sesuatu, maka kita tidak akan gagal."
Tak pelak Si Pemberani akan berkata, "Hanya orang yang berjiwa kerdil yang tak pernah membuat kesalahan. Tapi sebenarnya lebih baik mencoba dan gagal, sebab ia bisa belajar dari kegagalannya itu. Lebih baik mencoba dan melakukan kesalahan daripada tidak pernah melakukan kesalahan karena tidak pernah mencobanya."
Sesungguhnya hal ini juga yang seringkali membuat banyak orang Kristen tidak terlibat di dalam pelayanan. Hatinya sebenarnya rindu tapi sayang tak cukup
memiliki keberanian seandainya gagal dalam proses pembelajaran. Namun mulai saat ini belajarlah mengembangkan talenta yang Tuhan percayakan kepada kita, meski kita mungkin menemui kegagalan. Belajarlah memimpin doa, inernimpin pujian, menyampaikan Firman Allah, mernimpin sharing, bersaksi atau melakukan apapun juga di dalam pelayanan. Kita tak pernah maju selama kita tidak berani mencoba.
Katakan ya, untuk kesempatan yang Tuhan berikan kepada kita untuk mulai terlibat di dalam pelayanan.

0 komentar :

Posting Komentar