Tuhan yang Sederhana
Bacaan: Matius 25:31-46
Segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudaraKu yang paling hina ini ... - Matius 25:40
Di mana kita menemukan Tuhan? Apakah pertanyaan saya terdengar aneh? Mungkin tanpa pikir panjang Anda akan menjawab bahwa Tuhan ada di gereja. Itu sebabnya pada hari Minggu kita berduyun-duyun datang ke gereja karena berpikir di sana lah kita akan menemukan Tuhan. Memang pendapat ini benar, sebab saat kita beribadah kita akan berjumpa dengan Tuhan di dalam hadiratNya. Namun pendapat ini akan menjadi salah jika kita berpikir bahwa Tuhan hanya bisa kita temukan di Gereja atau dalam acara-acara kebaktian saja.
Sesungguhnya setiap saat kita melihat Tuhan, namun kita tidak pernah menyadarinya. Kita melihat Tuhan tapi mengacuhkannya. Kita melihat Tuhan tapi hati kita sama sekali tidak tersentuh. Kita melihat Tuhan tapi kita memilih untuk berlalu cepat tanpa mau diganggu olehNya. Kita melihat Tuhan yang lapar dan yang merintih dalam kehausan. Kita melihat Tuhan yang telanjang dan kedinginan. Kita melihat Tuhan sebagai orang asing yang tak memiliki tumpangan. Kita melihat Tuhan yang terpenjara. Bagaimana kita melihat Tuhan dengan sosok seperti itu? Lupa bahwa kita bisa menemukan Tuhan dalam diri orang-orang sederhana.
Bukankah Matius 25:31-46 jelas-jelas menulis bahwa Tuhan bisa kita jumpai dalam diri orang-orang sederhana? Saya percaya cara kita memperlakukan wong cilik ini akan berbeda seandainya kita tahu kebenaran ini. Sebelum saya sadar akan kebenaran ini, cara saya memperlakukan gelandangan, peminta-minta atau mereka yang tersisihkan sangatlah sinis dan menganggap bahwa mereka ini hanya pengganggu saja. Namun setelah tahu kebenaran ini, saya mulai belajar untuk memperhatikan mereka, sebab ketika saya melakukan untuk mereka maka sebenarnya saya sedang melakukan untuk Tuhan.
Sejujurnya kepedulian gereja Tuhan terhadap hal-hal yang sifatnya sosial sangat kurang. Mengapa? Karena selalu berpikir bahwa Tuhan hanya ada di gereja saja. Namun setelah kita mendengar kebenaran ini, baiklah kita mulai memperhatikan dan memperlakukan kelompok tersisihkan ini dengan penuh kasih. Jangan sampai suatu kali kelak kita bertemu Tuhan dan Tuhan berkata kepada kita, “Enyahlah dari hadapan-Ku, sebab ketika Aku lapar kamu tidak memberi Aku makan, ketika Aku haus kami tidak memberi Aku minum ...” Matius 25:41-43
Di sepanjang perjalanan yang Anda lakukan sepanjang hari ini, bagikanlah sesuatu yang berarti kepada gelandangan, pengemis atau anak-anak jalanan.
0 komentar :
Posting Komentar