Menyalahkan Tuhan
Bacaan: Yakobus 1:12-18
Mempersalahkan Aku supaya engkau dapat membenarkan dirimu?- Ayub 40:3
Bagi penghuni surga, bisa jadi manusia terlihat sebagai makhluk yang paling menjengkelkan. Apa pasal? Saat manusia berhasil meraih kesuksesan, dengan pongahnya mereka berkata bahwa ini semua karena kerja kerasnya, karena ulet dan ketekunannya, karena kepandaian dan pengalamannya, lupa bahwa Tuhan juga punya andil dalam setiap keberhasilannya. Sebaliknya, jika sebuah peristiwa menyedihkan terjadi, maka Tuhanlah yang kemudian dipersalahkan. Untung saya bukan Tuhan. Seandainya saya Tuhan tentu tangan saya sudah sangat gatal untuk menjitak manusia.
Tuhan dipersalahkan dalam bencana gempa dan tsunami, seolah-olah Tuhan memang sengaja melampiaskan kemarahanNya secara tidak adil. Ketika banjir terjadi, lagi-lagi yang dipersalahkan Tuhan, sementara para manusia kota membuang sampah sembarangan saja. Ketika erosi terjadi, maka lagi-lagi Tuhan dituduh sebagai dalang di balik semua bencana ini, lupa bahwa ini terjadi karena tingkah manusia sendiri yang tak bisa menjaga kelestarian alam.
Saat sakit, kita menyalahkan Tuhan dan melupakan pola makan kita yang tidak sehat. Saat kita hidup dalam kemelaratan kita memprotes pemeliharaan Tuhan dan melupakan bahwa kemalasan kitalah yang membuat semuanya itu terjadi. Saat anak kita menjadi berandalan kita menuding Tuhan yang seakan-akan membiarkan hal itu terjadi dan melupakan bahwa cara mendidik kitalah yang salah. Saat kita jatuh dalam dosa, masih sempat-sempatnya kita mengeluh dan bertanya, “Mengapa Tuhan membiarkan aku jatuh dalam dosa?”
Itu sebabnya Alkitab berkata dengan tegas bahwa Tuhan tidak pernah mencobai kita. Justru manusialah yang dicobai oleh keinginannya sendiri. Menyalahkan Tuhan atas segala sesuatu yang terjadi sebagai akibat ulah kita adalah hal yang sangat konyol. Kebiasaan ini justru akan membuat kita lupa introspeksi dan selalu melakukan pembenaran diri. Sebagaimana kita tahu bahwa sebuah pembenaran diri tak akan pernah membawa kita kepada pertobatan. Ingat, bahwa Tuhan itu baik. Ia tidak pernah merancangkan hal-hal yang buruk kepada kita. Daripada kita menghabiskan waktu hanya untuk menyalahkan Tuhan, bukankah lebih baik kalau kita introspeksi diri dan melakukan perubahan diri?
Jika hari ini Anda sedang berada dalam masalah besar, tahan perkataan Anda untuk menyalahkan Tuhan!
0 komentar :
Posting Komentar