Pendidikan Anak
Bacaan: Amsal 29:17; 22:6
Didiklah anakmu, maka ia akan memberikan ketentraman kepadamu...- Amsal 29:17
Selama ini saya selalu berpikir bahwa bunuh diri sebagai “jalan keluar” dari masalah hidup yang dialaminya adalah tindakan bodoh yang dilakukan seseorang yang sudah dewasa. Itu sebabnya saya sangat terkejut dan terenyak ketika mendengar bunuh diri melibatkan anak-anak kecil yang masih polos dan lugu. Ini ancaman tersendiri yang perlu mendapat perhatian khusus mengingat bahwa kasus bunuh diri pada anak-anak ini terjadi susul menyusul pada akhir-akhir ini.
Haryanto, seorang bocah SD di Garut, Jawa Barat mencoba bunuh diri karena malu dan putus asa karena ketidakmampuan keluarganya untuk membayar biaya sekolah yang hanya beberapa ribu rupiah saja. Beruntung nyawanya masih bisa diselamatkan, tapi tindakannya telah mengakibatkan brain damage atau kerusakan pada otaknya.
Hari Anak Nasional diwarnai dengan berita menyedihkan. Sembodo, siswa kelas VI SD memilih menggantung diri karena malu sebab biaya sekolahnya sudah nunggak selama sepuluh bulan, meski hanya beberapa ribu rupiah saja.
Berita menyedihkan yang gaungnya masih terdengar adalah tindakan bunuh diri yang dilakukan Eko Hariyanto yang terjadi pada Hari Pendidikan Nasional beberapa waktu yang lalu. Ironis bukan?
Seharusnya kita perlu sedikit merenung untuk menyikapi fenomena bunuh diri yang terjadi pada anak-anak akhir-akhir ini. Tak seharusnya mereka melakukan tindakan bodoh itu. Bagaimanapun juga hal ini telah membuka mata kita bahwa anak-anak juga bisa mengalami masalah, stress, depresi dan merasakan beratnya tekanan hidup. Itu sebabnya sedari sejak kecil kita harus mempersiapkan anak-anak kita menjadi kuat ketika harus menghadapi masalah yang sedang dihadapi.
Tugas dan tanggung jawab kita sebagai orang tua harus benar-benar berfungsi. Dan yang paling utama adalah menanamkan pengenalan akan Tuhan kepada anak-anak kita sejak mereka masih kecil. Tak hanya orang tua yang harus berperan dalam memberikan pendidikan rohani kepada anak, tapi gereja Tuhan kiranya juga memperhatikan hal ini, sehingga pelayanan anak mendapat prioritas yang cukup penting. Saya berpikir, seandainya anak-anak malang yang nekat bunuh diri itu dibekali dengan pendidikan rohani sedari kecil, tentu kasus menyedihkan ini tak perlu terjadi, sebaliknya mereka akan tetap kuat saat menghadapi masalah.
Ambillah waktu khusus untuk memberi pendidikan rohani kepada anak-anak kita.
0 komentar :
Posting Komentar