Hidup Menerobos Waktu
Ada 2 tipe manusia:
(1) Yang menjalani hari-hari kehidupan sebagai rutinitas dan lenyap tak berbekas ditelan waktu, atau;
(2) Hidupnya menerobos waktu. Meskipun dia sudah mati puluhan bahkan ratusan tahun yang lalu, tapi namanya masih hidup sampai sekarang.
Pepatah bilang: Gajah mati meninggalkan gading, manusia mati meninggalkan nama. Tapi hanya sedikit manusia yang namanya kita ingat bukan?
Nah, orang tipe ke-dua ini sadar, ”Ah, hidupku pelan-pelan habis ditelan hari-hari ini sehingga aku menjadi tua dan mati. Bagaimana supaya aku tidak ditelan waktu? Ya, aku harus meninggalkan sesuatu yang berharga, sesuatu yang terus menjadi berkat bagi manusia sepanjang zaman!”
Memberkati manusia sepanjang jaman dengan moralitas, pengetahuan, karya seni, pengorbanan hidup dan inovasi! Dampaknya, nama dan perbuatan mereka akan terus diingat dan dipercakapkan manusia sampai akhir zaman!
Siapa mereka? Kita sebut saja Kong Fu Cu (Confusius). Dia telah memberkati dunia dengan moralitas dan pengajarannya yang mengangkat harkat hidup manusia. Ada tiga hal yang dilakukan Kong Fu Cu:
1. Membangun literatur,
2. Memajukan ilmu pengetahuan dan pendidikan, serta;
3. Menyamaratakan kedudukan sosial masyarakat.
Kong Fu Cu terus mengusahakan ketiga hal di atas selama hidup. Walhasil dia benar-benar merubah arah sejarah hidup manusia! Sekarang Kong Fu Cu menjadi 1 dari 3 agama populer di China selain Buddhism dan Taoism dan setiap tahun para pengikut memperingati hari kelahirannya yang disebut The Teacher's day.
Siapa lagi manusia yang menerobos waktu?
Dari dunia pengetahuan misalnya Thomas Alfa Edison yang menciptakan lampu pijar.
Kalau Thomas Alfa Edison sudah hidup di jaman Yakub, maka kemungkinan besar Yakub tidak akan ditipu Laban. Yakub kan maunya menikah sama Rahel, tapi malam-malam Laban menukar Rahel dengan Lea. Kok Yakub bodoh banget nggak bisa bedain? Ga kelihatan! Habis ...gelap buanget sih! Ha Ha!
Ini dua contoh saja dari orang yang telah memberkati dunia dengan kehadirannya di dalam waktu yang sementara. Nama dan perbuatan mereka menembus masa sampai hari ini.
Saya tidak memperpanjang nama-nama lainnya. Why? Karena waktu! Nanti Anda kehabisan waktu membaca daftar nama plus kisah panjangnya.
Bagi orang-orang yang percaya kepada Kristus, menjadi berkat adalah panggilan dan hanya bisa terjadi seiring berjalan bersama Tuhan. Tuhan Yesus berkata, ”Kamu adalah garam dunia... Kamu adalah terang dunia...”[i] Garam dan Terang yang sumbernya berasal dari Tuhan. Oleh karena itu realita untuk menjadi berkat bagi dunia tidak pernah bisa dipisahkan dari kehadiran Tuhan itu sendiri dalam hidup kita. Inilah keunikan ’menjadi berkat’ bagi anak-anak Tuhan.
Pengkotbah menyadari bahwa di luar Tuhan, segala jerih payah dan segala kecakapan dalam pekerjaan adalah iri hati seseorang terhadap yang lain. Inipun kesia-siaan dan usaha menjaring angin.[ii] Sia-sia saja apa yang dilakukan! Kita hanya akan mengulang-ulang kebaikan yang sudah dilakukan dan bukan keunikan kita sendiri!
Dia bisa main piano, saya juga harus bisa. Dia les nyanyi, saya juga. Dia ini...dia itu....kalo ikut-ikutan terus, semangatnya adalah iri hati dan persaingan, maka tidak ada habis-habisnya pengejaran untuk mencapai sesuatu.
Hari demi hari kita habiskan untuk sesuatu yang sebenarnya bukan panggilan Tuhan untuk kita.
Ini bukan masalah boleh atau tidak, benar atau salah. Kita harus cakap membedakan antara ikut-ikutan dengan yang benar-benar Tuhan suruh.
Tidak boleh ikut-ikutan, harus tahu apa yang Tuhan mau kita kerjakan. Setiap orang mempunyai panggilannya sendiri. Lantas, bagaimana mengetahui apa panggilan Tuhan untuk kita?
Mulailah menyediakan waktu untuk Tuhan, mencari tahu apa yang Dia ingin kita kerjakan. Panggilan-Nya bagi kita, mengerjakan sesuatu yang bernilai kekal. Karena kekal berarti tidak habis dimakan zaman. Zaman boleh berlalu, tapi perbuatanmu telah memberikan sesuatu yang terus diingat.
Best Regards,
Ev. Chang Khui Fa
Taken from Book GARAM & TERANG for Youth, Road 6: Time Management vs Managing Activities
[i] Matius 5:13-14
[ii] Pengkotbah 4:4
0 komentar :
Posting Komentar