PERPULUHAN (2)
Persembahan persepuluhan dipakai untuk apa? Perpuluhan ini diberikan kepada Orang Lewi. Orang Lewi tidak bekerja seperti suku lain, mereka tidak berladang, tidak punya domba, pekerjaan mereka adalah mengurus Bait Allah. Jadi, orang Lewi itu kalau sekarang pelayanannya: Ngelap kaca gedung gereja supaya debu ga nempel, ngepel lantai supaya cling terus supaya jemaat nyaman, bikin pembukuan dan administrasi, ngatur pengalokasian persembahan jemaat, ngatur besuk jemaat dan lain sebagainya pekerjaan harian di gereja.
Orang Lewi honornya dibayar dari perpuluhan orang Israel. Setelah mendapat honor, para Lewi memberikan sepersepuluhnya juga untuk diserahkan kepada imam Harun.
Jadi, sudah mengerti sekarang sepersepuluh buat apa? Supaya ibadah kepada Allah itu terus bisa berjalan. Now, agar gereja bisa hidup. Gereja ini banyak kegiatan, dari mana dananya? Sesungguhnya Tuhan sudah men-design sedemikian rupa sehingga gereja tidak pernah kekurangan uang.
Apa pernah lihat ada gereja yang sedang membangun gedung, minta uang di pinggir jalan? Setahu saya sih, saya ga pernah lihat. Kalau jemaat setia, sesungguhnya gereja self-sufficient, mampu menghidupi dirinya sendiri dan malah melalui seluruh persembahan menjadi berkat bagi orang lain. Menghidupi sendiri untuk menjadi berkat bagi orang lain. Inilah gereja.
Apakah bangsa Israel konsisten dalam memberikan perpuluhan kepada Tuhan? Ternyata tidak, Israel itu bangsa yang nakal, saya harap Anda tidak begitu. Dari mana kita tahu akhirnya mereka tidak bayar perpuluhan?
Dari Kitab Nehemia: Juga kudapati bahwa sumbangan-sumbangan bagi orang-orang Lewi tidak pernah diberikan, sehingga orang-orang Lewi dan para penyanyi yang bertugas masing-masing lari ke ladangnya.
Aku menyesali para penguasa, kataku: "Mengapa rumah Allah dibiarkan begitu saja?" Lalu kukumpulkan orang-orang Lewi itu dan kukembalikan pada tempatnya.
Maka seluruh orang Yehuda membawa lagi persembahan persepuluhan dari pada gandum, anggur dan minyak ke perbendaharaan.[i]
Orang Lewi akhirnya sampai harus kerja di ladang, karena tidak ada yang memberi perpuluhan. Mengapa sekarang banyak hamba Tuhan kerja nyambi? Saya dengar ada hamba Tuhan jadi guru les. Di daerah ada hamba Tuhan jadi tukang ojek. Boleh nggak? Boleh-boleh saja sih. Tapi kenapa dia tidak memberikan hidup seluruhnya bagi pengupasan dan pemberitaan firman?
Mungkin karena gereja tidak menghonor dia dengan layak. Kenapa tidak layak? Karena keuangan gereja pas-pasan. Kenapa pas-pasan? Karena jemaatnya pelit semua! Persis seperti orang Lewi, mereka terpaksa harus ke ladang untuk mendapat penghasilan supaya bertahan hidup.
Ini membuat Tuhan marah. Kemarahan Tuhan mencapai puncaknya di Maleakhi. Kitab terakhir dari Perjanjian Lama. Lihat deh:
Bolehkah manusia menipu Allah? Namun kamu menipu Aku. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami menipu Engkau?" Mengenai persembahan persepuluhan dan persembahan khusus! Kamu telah kena kutuk, tetapi kamu masih menipu Aku, ya kamu seluruh bangsa!
Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan.[ii]
Tuhan sampai harus bersumpah kepada Israel: bawalah persembahan perpuluhan dan persembahan khusus! Dan ujilah Aku masakan Aku tidak akan membuka tingkap langit sampai engkau berkelimpahan?
Saat itu bangsa Israel sudah bejat sekali, kalau kasih persembahan itu seperti apa? Mau tahu?
Seorang anak menghormati bapanya dan seorang hamba menghormati tuannya. Jika Aku ini bapa, di manakah hormat yang kepada-Ku itu? Jika Aku ini tuan, di manakah takut yang kepada-Ku itu? firman TUHAN semesta alam kepada kamu, hai para imam yang menghina nama-Ku. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami menghina nama-Mu?"
Kamu membawa roti cemar ke atas mezbah-Ku, tetapi berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami mencemarkannya?" Dengan cara menyangka: "Meja TUHAN boleh dihinakan!"
Apabila kamu membawa seekor binatang buta untuk dipersembahkan, tidakkah itu jahat? Apabila kamu membawa binatang yang timpang dan sakit, tidakkah itu jahat? Cobalah menyampaikannya kepada bupatimu, apakah ia berkenan kepadamu, apalagi menyambut engkau dengan baik? firman TUHAN semesta alam.[iii]
Kamu berkata: "Lihat, alangkah susah payahnya!" dan kamu menyusahkan Aku, firman TUHAN semesta alam. Kamu membawa binatang yang dirampas, binatang yang timpang dan binatang yang sakit, kamu membawanya sebagai persembahan. Akan berkenankah Aku menerimanya dari tanganmu? firman TUHAN.
Terkutuklah penipu, yang mempunyai seekor binatang jantan di antara kawanan ternaknya, yang dinazarkannya, tetapi ia mempersembahkan binatang yang cacat kepada Tuhan. Sebab Aku ini Raja yang besar, firman TUHAN semesta alam, dan nama-Ku ditakuti di antara bangsa-bangsa.[iv]
Sekarang sudah ngerti kan, dalam konteks apa janji Tuhan ini diberikan?
Ini dalam konteks kemarahan Tuhan. Karena bangsa Israel tidak mempercayai Tuhan. Dalam kemarahannya, Tuhan sebenarnya memanggil Israel kembali. Tuhan mengasihi umat-Nya. Kembalilah kepadaku, maka Aku akan kembali kepadamu. Bayarlah perpuluhan apa kau kira Aku tidak akan memberkati engkau?
Adakah kekurangpercayaan kepada Tuhan muncul dalam hatimu?
”Ah... kalau saya kasih perpuluhan, takut nggak bisa melewati bulan ini. Gaji satu juta, persepuluhan 100 ribu, jumlahnya lumayan loh, kalau sekali makan 10,000 saya bisa makan 10 kali.
”Ah... sepatuku udah rusak, mau ganti sepatu ah, bulan ini aku absen dulu kasih perpuluhannya, entar bulan depan juga aku kasih lagi.”
Apa boleh kita berpikir demikian? Jangan membangkitkan murka Allah dengan ketidak percayaan kita. Sesungguhnya Allah sudah memberkati kita terlebih dahulu, baru kemudian kita menyatakan rasa syukur kita kepada Allah dengan perpuluhan.
Allah kita, Allah yang sangat baik. Di dalam kemarahan-Nya, Allah malah memberikan janji. Kalau kamu ditipu seseorang, marah tidak? Pasti marah sekali, ”Aduh! Aku udah bae begini masih diboongin juga! Nggak tahu diri tuh orang! Awas ya...!”
Apa masih mau berkata, ”Ayo kembali kepadaku, aku akan kembali kepadamu. Bayarlah hutangmu, nanti aku berkati kamu lebih besar lagi.”
Wuahhhhhhh, mana bisa? Apa yang tidak bisa bagi manusia, gampang bagi Tuhan!
Apakah diantara jajanan yang Anda makan termasuk di dalamnya uang perpuluhan? Atau...adakah baju yang Anda pakai itu memakai uang perpuluhan? Or...cicilan rumahmu pakai uang perpuluhan? Sebagai hamba Tuhan, saya menasehati: Jangan menipu Tuhan Allah, Dia telah begitu baik kepadamu. Bertobatlah! Bayarlah perpuluhanmu. Tuhan akan memanggilmu kembali dan berjanji untuk memberkatimu. Tunjukkanlah rasa syukurmu kepada-Nya. Caranya adalah T A A T memberi perpuluhan.
(bersambung)
Best Regards,
Ev. Chang Khui Fa(source)
Taken from Book GARAM & TERANG for Youth
[i] Nehemia 13: 10-12
[ii] Maleakhi 3: 8-10
[iii] Maleakhi 1: 6-8
[iv] Maleakhi 1: 13-14
0 komentar :
Posting Komentar