11 Desember, 2011



Pastor Jeffrey Rachmat
Jakarta Praise Community Church

Visi yang datang dari Tuhan sangat luar biasa. Visi bukan sekedar slogan. Visi adalah masa depan. Jika tak memiliki visi dalam kehidupan, kita tidak punya masa depan. Hanya karena bergerak dan nampak sibuk, tidak berarti kita maju. Kita bisa berdiri atau berlari di atas treatmill dan bergerak sampai berkeringat namun tidak maju atau masih ada di tempat yang sama.

Ada banyak orang sibuk. Businessman sibuk meeting sampai-sampai orang-orang sulit mencari waktu untuk berjumpa dengan dia, tetapi belum tentu apa yang ia lakukan adalah sebuah kemajuan. Ada banyak orang sibuk melayani dan khotbah di sana-sini tapi hanya sekedar sibuk, tak berarti kita maju.

Di taman hiburan, kita bisa naik kuda-kudaan atau carosel dan menikmati permainannya. Kita senang dan tertawa tetapi kenyataannya, kita ada di tempat yang sama. Pastikan kegerakan dan kesibukan kita tak hanya di tempat yang sama tapi mengalami kemajuan. Inilah yang dinamakan sukses.

Sudut pandang yang baru penting sebab sudut pandang seseorang menentukan tindakan-tindakannya. Sudut pandang seseorang menentukan keputusan yang ia buat. Jika sudut pandangnya salah, keputusan-keputusan yang ia buat merupakan keputusan salah dan akibatnya,tindakannya pun salah.

Sebagai manusia baru, kita harus memiliki perspektif yang baru. Bagaimana perspektif terbentuk?Sudut pandang terbentuk dari informasi yang kita peroleh. Informasi demi informasi yang kita dapat membentuk sebuah perspektif dan dari perspektif itulah kita membuat keputusan.

Jadi informasi adalah awal terbentuknya perspektif. Selama pelayananNya, Tuhan Yesus mengubah sudut pandang seseorang dengan memberikan informasi baru kepada orang-orang yang Ia temui. Ia menawarkan sudut pandang yang baru. Berkali-kali ada kalimat yang sama yang digunakan Tuhan Yesus saat mengajar.

Matius 5:27-28
(27) Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah.
(28) Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya.

“Kamu telah mendengar” artinya “kamu sudah mendapat informasi ini”. “Tetapi Aku berkata kepadamu” artinya Yesus sedang memberi informasi baru.

Kita sudah tahu bahwa ada perintah jangan berzinah. Kita berpikir bahwa selama tidak melakukan hubungan intim di luar nikah dengan seseorang, oke. Tapi Tuhan berkata no! Ada informasi baru yaitu bahwa saat kita memandang perempuan serta menginginkannya, meski belum bertindak, kita sudah berzinah dengan dalam hati kita.

Matius 5:33-45
(33) Kamu telah mendengar pula yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan bersumpah palsu, melainkan peganglah sumpahmu di depan Tuhan.
(34) Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah sekali-kali bersumpah, baik demi langit, karena langit adalah takhta Allah,
(35) maupun demi bumi, karena bumi adalah tumpuan kaki-Nya, ataupun demi Yerusalem, karena Yerusalem adalah kota Raja Besar;
(36) janganlah juga engkau bersumpah demi kepalamu, karena engkau tidak berkuasa memutihkan atau menghitamkan sehelai rambutpun.
(37) Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat.
(38) Kamu telah mendengar firman: Mata ganti mata dan gigi ganti gigi.
(39) Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu.
(40) Dan kepada orang yang hendak mengadukan engkau karena mengingini bajumu, serahkanlah juga jubahmu.
(41) Dan siapapun yang memaksa engkau berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil.
(42) Berilah kepada orang yang meminta kepadamu dan janganlah menolak orang yang mau meminjam dari padamu.
(43) Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu.
(44) Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.
(45) Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar.

Kita hidup berdasarkan perspektif tapi Tuhan datang dan memberi informasi baru sehingga perspektif kita berubah. Dari perspektif yang berubah, keputusan dan tindakan kita pun akan berubah.

Seseorang yang suskes berawal dari duduk, mau menerima informasi yang baru, dan belajar.
Duduk bukan hanya sekedar mau mendengar tapi memiliki sikap hati yang benar, hati terbuka, pikiran terbuka, siap untuk menerima informasi baru sehingga sudut pandang berubah, keputusan berubah, tindakan berubah, dan akhirnya menjadi sukses terlebih jika informasi tersebut datang dari kebenaran firman Tuhan.

Informasi yang datang dari kebenaran firman Tuhan disebut pewahyuan (revelation).Jangan hanya datang menjalankan ibadah setiap minggu supaya merasa sedikit lebih kudus daripada sebelumnya. Datanglah karena ingin mendapat informasi baru dari Tuhan karena Ia menyediakan informasi baru terus-menerus.

Mengapa saya selalu ingin orang sukses? Saya tidak ingin mengajar orang menjadi gagal dan tidak ada orang mau mendengar orang gagal. Orang mau datang dan belajar pada orang sukses. Tuhan menjajikan sukses. Tapi Ia tak sekedar menjanjikan hasil namun juga mulai memberi kita pewahyuan.

Melalui pewahyuan, sudut pandang berubah. Saat sudut pandang berubah, kita melihat segala sesuatunya seperti Tuhan melihat. Saat orang lain menyerah, kita tidak menyerah. Saat orang lainstop, kita bergerak. Saat orang lain masuk, kita tunggu karena kita tahu tidak semua pintu terbuka perlu kita masuki.

Tak dapat dipungkiri ada orang-orang belum menerima atau tetap mempertahankan informasi lama yang mereka punya. Itu sebabnya sudut pandang tetap sama. Mereka datang mendengar khotbah namun memegang baik-baik informasi lama sehingga informasi yang merupakan pewahyuan bagi banyak orang, baginya hanya “khotbah lain” dan hidupnya tidak berubah sama sekali.

Bahkan ada orang-orang yang merasa sudah tahu semua dan tidak perlu menerima informasi lagi sehingga berhenti datang mendengar firman Tuhan. Perubahan yang datang dari sudut pandang yang benar, bukan hanya menghasilkan pembaharuan dalam diri karena pembaharuan barulah tahap awal dari Kekristenan. Ini bukan tujuan akhir. Tujuan akhirnya adalah hidup kita dapat menjadi berkat bagi banyak orang karena hidup bukan untuk sekedar meminta berkat.


Kita harus bergerak menuju kedewasaan dan mengerti bahwa hidup bukan tentang menerima tapi tentang memberi. Kita suka mengomel di gereja tapi tahukah kita bahwa ada ratusan tenaga sukarelawan tak dibayar bermodalkan waktu, hati, dan tenaga melayani Tuhan minggu lepas minggu?

Mereka mau melakukannya karena tahu informasi yang benar. Sudut pandang berubah: life is not about receiving but about giving. Sangat rendah jika kita hanya datang hanya untuk meminta berkat. Makin kita dewasa, makin perlu memahami bahwa hidup adalah untuk menjadi jawaban atau berkat bagi orang lain.

Lukas 19:1-10
(1) Yesus masuk ke kota Yerikho dan berjalan terus melintasi kota itu.
(2) Di situ ada seorang bernama Zakheus, kepala pemungut cukai, dan ia seorang yang kaya.
(3) Ia berusaha untuk melihat orang apakah Yesus itu, tetapi ia tidak berhasil karena orang banyak, sebab badannya pendek.
(4) Maka berlarilah ia mendahului orang banyak, lalu memanjat pohon ara untuk melihat Yesus, yang akan lewat di situ.
(5) Ketika Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat ke atas dan berkata: "Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu."
(6) Lalu Zakheus segera turun dan menerima Yesus dengan sukacita.
(7) Tetapi semua orang yang melihat hal itu bersungut-sungut, katanya: "Ia menumpang di rumah orang berdosa."
(8) Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan: "Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat."
(9) Kata Yesus kepadanya: "Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang inipun anak Abraham.
(10) Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang."

Orang-orang bersungut-sungut karena mereka memiliki sudut pandang berbeda dengan yang Yesus. Mereka oke ikut Yesus sampai poin Yesus berkata pada Zakheus, “Aku mau berkunjung ke rumahmu.” Sudut pandang mereka tidak sampai ke sana. Yang menentukkan Zakheus melakukan semua ini adalah karena Yesus datang bertamu ke rumahnya dan membongkar perspektifnya.

Zakheus tak berharap seorang Yesus mau datang ke rumahnya. Tapi Yesus justru tak sekedar datang berkunjung. Ia juga memberi informasi baru mengenai kehidupan. Akibat pembaharuan pribadi yang dialami Zakheus, yang menikmati hasilnya adalah orang-orang yang ada di sekitarnya, termasuk orang-orang yang bersungut-sungut.

It takes only one right information. Hanya perlu satu informasi yang benar. Jika informasi disampaikan dengan benar pada saat yang tepat, bukan hanya mengubah seseorang tapi juga mengubah komunitas.

Saya senang melihat orang sukses dan mengalami pembaharuan pribadi tapi saya juga ingin melihat orang-orang dapat memberkati komunitas, kota, Indonesia, bangsa-bangsa, dan menjadi berkat bagi banyak kalangan.

Tuhan menyediakan matahari dan hujan bukan hanya bagi orang tak berdosa tapi juga bagi orang berdosa. Teruslah berdoa dan merendahkan diri di hadapan Tuhan agar kita menjadi alat yang tepat di tangan Tuhan. Kita tidak pernah tahu. Hanya satu informasi yang benar didengar orang yang tepat, segala sesuatu dapat berubah.

Credit : Ishak Surya

0 komentar :

Posting Komentar