Bacaan: Ibrani 12:10-13
Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita... - Ibrani 12:11
Tidak pernah ada orang yang tiba-tiba menjadi ahli pada kesempatan pertama. Justru pada kesempatan pertama kebanyakan orang mengalami kegagalan. Pada kesempatan pertama saya belajar motor, saya berhasil menabrakkan motor ayah saya dan membuatnya masuk bengkel. Pada kesempatan pertama saya menyetir mobil, mobil tersebut berhenti di suatu tanjakan kecil, dan teman yang mengajari saya harus mengambil alih kemudi. Pada kesempatan pertama saya belajar renang, saya banyak menenggak air kolam. Pada kesempatan pertama saya berbicara di depan banyak orang, saya mengucapkan banyak kalimat yang keliru, tergagap, lutut gemetaran dan berkeringat banyak.
Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita... - Ibrani 12:11
Tidak pernah ada orang yang tiba-tiba menjadi ahli pada kesempatan pertama. Justru pada kesempatan pertama kebanyakan orang mengalami kegagalan. Pada kesempatan pertama saya belajar motor, saya berhasil menabrakkan motor ayah saya dan membuatnya masuk bengkel. Pada kesempatan pertama saya menyetir mobil, mobil tersebut berhenti di suatu tanjakan kecil, dan teman yang mengajari saya harus mengambil alih kemudi. Pada kesempatan pertama saya belajar renang, saya banyak menenggak air kolam. Pada kesempatan pertama saya berbicara di depan banyak orang, saya mengucapkan banyak kalimat yang keliru, tergagap, lutut gemetaran dan berkeringat banyak.
Gagal pada kesempatan pertama bukan
berarti kita tidak berbakat di bidang tersebut. Itu hanya bagian dari proses
saja. Sayangnya banyak orang buru-buru berhenti ketika mengalami kegagalan pada
kesempatan pertama dan berkata bahwa bidang tersebut tidak cocok baginya.
Bukankah sebenarnya ini hal yang aneh? Justru sangat tidak realistis jika kita
mengharapkan hasil sempurna dalam kesempatan pertama.
Kegagalan di awal bukanlah akhir
segalanya. Kegagalan itu sendiri adalah proses dan bukan hasil. Jadi, jangan
pernah berhenti ketika kegagalan terjadi. Teruslah melakukan perbaikan demi
perbaikan. Belajarlah dari kegagalan secara terus menerus, sampai akhirnya kita
menjadi ahli. Inilah mentalitas para pemenang. Inilah mentalitas orang-orang
sukses. Pada kenyataannya, hampir semua orang yang ahli dibidangnya pernah
melakukan kesalahan yang sangat fatal dan mengalami kegagalan. Hanya saja
mereka tidak pernah menyerah kalah, itu sebabnya hari ini mereka menjadi
orang-orang yang ahli di bidang tersebut.
Sudah seharusnya kita memaafkan
kesalahan atau kegagalan yang kita buat, dan jangan pernah pernah mentolerir
keputusan untuk berhenti karena kegagalan yang terjadi. Saya, Anda, dan semua
orang di dunia ini pernah gagal. Jadi, mengapa kita harus membedakan diri dari
orang kebanyakan untuk menjadi manusia yang anti gagal?
Kesuksesan sejati akan diperoleh
jika berani melewati proses bernama kegagalan
0 komentar :
Posting Komentar