18 Maret, 2014


Bacaan: Mazmur 128

Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanyapun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu. - Amsal 22:6


Beberapa sepeda nampak diparkir tak beraturan di depan sebuah warnet. Anak-anak usia SD dan SMP memenuhi warung internet itu beramai-ramai. Satu komputer bisa dipakai oleh 3 hingga 4 orang yang duduk berdesakan. Mereka tertawa-tawa sambil mengamati layar monitor yang menampilkan gambar-gambar porno, video tak senonoh, dan segala macam suguhan yang sebenarnya tidak layak untuk mereka konsumsi. Pemandangan ini bukan rekayasa hasil imajinasi saya. Ini adalah pemandangan yang seringkali saya saksikan sendiri di kala saya mengunjungi warnet.
Generasi muda kita sedang berada dalam kondisi yang sangat memprihatinkan. Mereka dilahirkan di tengah keadaan ekonomi bangsa yang tengah merosot. Dunia pendidikan kurang mendapat perhatian karena masih banyak perut kelaparan, yang dianggap lebih perlu untuk diperhatikan. Di sisi lain, media dibombardir oleh berbagai hal yang merusak moral. Kekerasan, materialisme, hedonisme dan lebih- lebih lagi pornografi diekspose habis-habisan. Anak-anak bisa mendapatkan VCD porno murah di penjaja pinggiran jalan, komik-komik yang mengumbar seksualitas di persewaan buku dengan harga yang sangat terjangkau, bahkan segala suguhan yang merusak moral melalui internet.
Pepatah mengatakan, kita mungkin tak bisa mencegah burung terbang di atas kepala kita, tapi kita bisa mencegahnya bersarang di atas kepala kita. Kita memang tak bisa menghentikan perkembangan teknologi dan arus modernisasi, tetapi kita masih bisa mencegah anak-anak kita agar tidak terjerumus ke dalam dampak negatifnya. Ingatlah bahwa anak-anak mempercayai perkataan Anda, dan mereka membutuhkan pengetahuan yang benar tentang seks. Itu sebabnya berikanlah pendidikan seks yang benar dan bukan lagi saatnya untuk membohongi anak-anak perihal seks dengan membuat cerita-cerita konyol yang tak masuk akal. Para orang tua hendaknya tidak lagi menganggap pendidikan seksual itu tabu untuk dibicarakan dalam rumah. Jangan sampai memaksa mereka untuk mencarinya di luar dengan cara yang keliru.
Anak-anak Anda mempercayai perkataan Anda.

0 komentar :

Posting Komentar