15 April, 2014


Bacaan: Yakobus 4:1-10

Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah?- Yakobus 4:4 


Seorang sales yang cerdik, pastilah dia mempunyai trik khusus supaya barang dagangan yang ditawarkannya akan laku. Dengan perkataannya dia mampu memikat hati si calon pembeli. Mungkin yang dia bicarakan tidak melulu soal barang dagangannya, tapi obrolan lain yang membuat calon pembelinya merasa nyaman dan nyambung. Setelah lebih akrab dia mulai menawarkan produk yang dibawanya. Si calon pembeli sebenarnya sama sekali tidak butuh bahkan tidak tertarik dengan barang dagangannya, tapi dia merasa sepertinya lebih baik atau harus membeli barang itu. Sungkan kalau harus menolak, bahkan merasa bersalah kalau membuat sales “yang sangat baik” pada kita itu kecewa. Seorang sales yang mampu menimbulkan rasa sungkan, kemungkinan besar dagangannya akan laris manis.
Sebagian besar orang tidak sadar telah mengikuti budaya sungkan ini. Mungkin kalau dengan sales tidak akan berdampak begitu besar, cuma kita akan kehilangan uang untuk barang yang tidak kita butuhkan. Tapi bagaimana kalau kita sungkan untuk hal yang buruk? Sungkan kalau menolak ikut-ikutan dugem, yang mengajak kan teman dekat kita. Sungkan kalau tidak ikut melakukan kecurangan dalam pekerjaan, takut dicap sok suci. Sungkan kalau mau menegur teman kita yang salah, nanti dia malah marah dengan kita. Sungkan saat tidak memenuhi semua permintaan anak, jangan-jangan mereka menganggap kalau kita tidak sayang dsb. Rasa sungkan ini membuat kita tidak bisa jadi diri sendiri karena selalu melakukan apa yang orang lain inginkan meskipun itu adalah hal yang salah.
Rasa sungkan itu memang terkadang perlu karena faktor etika tapi jangan sampai rasa sungkan kita berdampak negatif. Akan jauh lebih baik kalau kita punya rasa sungkan yang positif. Sungkan kalau kita bersantai sedangkan rekan tim kita sangat sibuk. Sungkan pada atasan kalau kita bermalas-malasan saat dia tidak ada. Dan juga kita merasa sungkan pada Tuhan kalau kita melakukan dosa dan membuat-Nya sedih. Rasa sungkan bisa berdampak hal yang baik juga buruk. Karena itu kita harus tahu kapan saatnya untuk sungkan dan kapan harus berkata tegas.
Rasa sungkan tak seharusnya membuat kita kompromi dengan dosa.

0 komentar :

Posting Komentar