Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya.
Yesus adalah pribadi yang tertolak. Dia datang dengan rencana Tuhan yang luar biasa. Kelahirannya bahkan dinubuatkan oleh malaikat dan para nabi. Namun saat Yesus datang pada saudara-saudaranya, tidak ada yang menerimaNya.
Sama seperti kita saat datang ke gereja baru. Kita kadang merasa tertolak saat tidak ada seorangpun memberi kita senyuman atau menyalami kita. Tapi karena tidak mendapat senyuman atau salam, bukan berarti mereka jahat. Hanya kita saja yang merasa tertolak.
Feel rejected (rasa tertolak) menjadi pintu gerbang masuknya iblis dalam hidup kita.
Yohanes 10:10
Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.
Hidup di dunia, kita sebagai manusia paling tidak mengalami tiga sampai sepuluh kali penolakan setiap harinya (prosentase tinggi). Lalu apakah tertolak adalah feeling atau bukan?
Galatia 6:8
Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu.
Galatia 6:8 (Amplified)
For he who sows to his own flesh (lower nature, sensuality) will from the flesh reap decay and ruin and destruction, but he who sows to the Spirit will from the Spirit reap eternal life.
Dalam ayat ini disebutkan bahwa daging adalah sifat yang paling rendah dalam manusia atau sensualitas manusia. Tuaian kita di masa depan bergantung pada ladang tempat kita menabur.
Kita sering mendengar visi gereja mengatakan “Ini Tahun Kelimpahan”. Jika kita menabur dalam sensualitas (hawa nafsu), kita akan menuai kehancuran yang juga berlimpah. Jika kita menabur dalam Roh Kudus, kita akan menuai hidup kekal yang berlimpah.
MENABUR adalah kata kerja. Yang mengerjakan adalah kita, bukan Tuhan. Dalam firman ada yang menjadi bagian untuk kita kerjakan, ada yang menjadi bagian Tuhan. Apa yang kita tyuai adalah 100% berasal dari apa yang kita tabur, bukan 100% terserah Tuhan.
Periksa ladang kita: daging atau Roh Kudus? Jika kita belajar tentang kasih karunia tapi kemudian menabur ke daging, hasilnya adalah kehancuran, kekacauan, dan pembusukan. Jadi bisa terjadi orang percaya yang bisa berbahasa Roh ujungnya adalah kehancuran.
Ada raja-raja dalam kitab Raja-Raja yang memulai dengan benar tapi berakhir salah. Ada juga raja-raja yang memulai salah namun mengakhiri dengan benar. Semua tergantung pada apa yang kita tabur, di mana kita menabur: flesh atauspirit of God?
Roma 8:1-14
(1) Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus.
(2) Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut.
(3) Sebab apa yang tidak mungkin dilakukan hukum Taurat karena tak berdaya oleh daging, telah dilakukan oleh Allah. Dengan jalan mengutus Anak-Nya sendiri dalam daging, yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa karena dosa, Ia telah menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging,
(4) supaya tuntutan hukum Taurat digenapi di dalam kita, yang tidak hidup menurut daging, tetapi menurut Roh.
(5) Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh.
(6) Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera.
(7) Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya.
(8) Mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan kepada Allah.
(9) Tetapi kamu tidak hidup dalam daging, melainkan dalam Roh, jika memang Roh Allah diam di dalam kamu. Tetapi jika orang tidak memiliki Roh Kristus, ia bukan milik Kristus.
(10) Tetapi jika Kristus ada di dalam kamu, maka tubuh memang mati karena dosa, tetapi roh adalah kehidupan oleh karena kebenaran.
(11) Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam kamu.
(12) Jadi, saudara-saudara, kita adalah orang berhutang, tetapi bukan kepada daging, supaya hidup menurut daging.
(13) Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup.
(14) Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah.
Kita di bawah hukum Roh Kudus yang memerdekakan.
Galatia 5:1
Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan.
Galatia 5:1 (Amplified)
IN [this] freedom Christ has made us free [and completely liberated us]; stand fast then, and do not be hampered and held ensnared and submit again to a yoke of slavery [which you have once put off].
Freedom di sini adalah freedom untuk menaati Tuhan, berdoa, mengabarkan kabar baik, mengasihi, mengampuni, dan sebagainya. Kalau dulu dibelenggu dosa, kehidupan kita maju mundur, kini taat Tuhan secara total. Kita merdeka dan sama sekali tak tertarik dengan dosa.
Galatia 5:1 (KJV)
Stand fast therefore in the liberty wherewith Christ hath made us free, and be not entangled again with the yoke of bondage.
Yesus kita luar biasa. Yesus rela memakai tubuh dosa yang terbatas. Dapat diibaratkan seperti orang kaya yang rela mengenakan baju karung. Cinta Yesus luar biasa. Itu sebabnya jangan merasa tertolak dengan kesendirian dan sebagainya karena pasangan kita adalah Yesus. Pelihara kemerdekaan karena hanya Roh Kudus yang dapat memberi kemerdekaan ini.
Kemerdekaan ini membuat dosa dan maut tak lagi mempengaruhi kita. Itu sebabnya kalau sebagai Kristen namun masih bolak-balik bergumul dengan dosa, kita masih Kristen Roma 6.
Roma 7:24-25
(24) Aku, manusia celaka! Siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini?
(25) Syukur kepada Allah! oleh Yesus Kristus, Tuhan kita. (7-26) Jadi dengan akal budiku aku melayani hukum Allah, tetapi dengan tubuh insaniku aku melayani hukum dosa.
Dalam Roma 7, Paulus ingin bersekutu intim dengan Roh Kudus. Meski ingin selalu taat, selalu ada pergumulan yang saling melawan dalam dirinya sendiri.
Roma 6:11
Demikianlah hendaknya kamu memandangnya: bahwa kamu telah mati bagi dosa, tetapi kamu hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus.
Jika kita tidak memandang seperti Allah memandang, kita akan selalu terjegal dengan masa lalu dan penuduhan. Taat firman bukan berarti menjadi donatur gereja karena menjadi donatur bisa saja kedagingan. Juga bukan berbahasa Roh sampai berbuih-buih. Orang yang dipimpin Roh Kudus harus hidup sesuai kebenaran dan ini adalah perjuangan setiap hari.
Yohanes 16:13
Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang.
Jiwa kita terdiri dari kehendak, intelektual, dan emosi. Luka hati dan sakit hati terasa di perasaan. Pernahkah Anda dihina orang sampai peredaran darah berhenti? Jadi, kita dealing dengan perasaan. Perasaan adalah emosi dan terletak di jiwa.
1 Tesalonika 5:23
Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita.
Emotion is the feeling on the inside that caused pain/leisure that direct you somewhere. Emosi adalah perasaan sakit atau nikmat yang akan menuntun kita melakukan sesuatu. E ‘motion’ (bergerak) akan menggerakkan kita melakukan sesuatu. Rasa sakit akan menggerakan kita menonjok tembok, gebrak meja, atau tertawa terbahak-bahak.
Perhatikan apa pikiran (intelect), perasaan (will), dan kehendak (emotion) kita. Yesus datang untuk menyelamatkan jiwa.Begitu lahir baru, Roh kita baru dan kudus seperti Allah (Efesus 4:23). Tapi ada bagian yang masih harus direparasi yaitu jiwa (Roma 8:5).
Jika dalam hidup kita terus-menerus memikirkan hal yang sensual, najis, dan kotor, kita menabur dalam daging yang menghasilkan kehancuran. Jika yang kita pikirkan adalah peluk-pelukkan, cium-ciuman, yang akan kita tuai adalah seks di luar nikah di tempat tidur. Problemnya bukan di kasur tapi feeling yang menjadi dosa.
Dosa bukan terjadi karena iblis tapi dari bagaimana kita menyetir perasaan kita (direct our feeling). Jika hidup kita memikirkan firman, memikirkan bagaimana caranya hidup sesuai firman seperti Yesus, lama-lama yang akan kita tuai adalah hidup kekal.
Kita tidak akan pernah bisa mengusir setan jika tiap hari hanya memikirkan daging. Daging tidak bisa melawan daging. Yang kerasukan tidak akan berefek apa-apa, malah kasihan karena di’hujani’ muncratan ludah kita. Orang yang hanya menengking dalam 2 menit keluar tentu tiap hari memikirkan firman. Kita tidak bisa menaklukan kalau kita sendiri masih ditaklukan.
Kita tidak bisa menyetop kedagingan dengan instan. Bagaimana dengan ayat yang berkata “jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan doa dan puasa?” Jika kita tidak makan 6 jam dan saat kelaparan 6 jam ini kita marah-marah, tidak ada gunanya. Bukannya menjatuhkan setan tapi justru akan dijatuhkan setan.
Ingin dapat urapan? Sederhana sekali. Masalahnya bukan tidak makannya tapi tidak memuaskan diri sendiri. Pikirkan apa yang Tuhan ingin kita pikirkan, menaburlah dalam Roh Kudus sehingga kita menuai hidup kekal. Tidak usah ditengking pun setannya akan lari sendiri sama seperti bayangan Petrus dan sapu tangan Paulus yang dengan sendirinya mengusir setan.
Jangan agamawi! Banyak sekali antar pelayan Tuhan yang berantem. Setan bisa tahu kedahingan kita dari emosi. Setan juga baca Alkitab dan malah jago. Kita akan mengalami penolakan tiap hari dan tidka bisa melarang orang untuk tidak menolak kita. Orang bebas beremosi dan menuai sendiri. Tidak enak memang, tapi apa boleh buat.
Roma 8:6
Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera.
Alam Roh Kudus bekerja secara multiplikasi, entah taburan kita positif maupun negatif. Emosi sesuai dengan firman namun ada orang yang merasa emosinya bagus namun hidup tak sesuai firman. Ini berarti pemberontakan berselubung perbuatan baik. Jangan berpikir bahwa berbicara dengan nada halus otomatis emosi kita sudah sejalan firman.
Emosi yang suci atau kudus sampai merasakan denyut jantung Tuhan seperti Daud. Emosi Daud seperti Tuhan. Tuhan menciptakan kita dengan emosi supaya dapat merasakan kasih dan kehangatanNya. Emosi Tuhan bagus. Di luar itu adalah emosi negatif.
Jika kita ijinkan emosi negatif mengontrol hidup, kita tidak bisa apa-apa. Tapi jika kita ikut Tuhan dan sepakat, tidak perlu obat-obatan penghilang stress. Apa yang kita pikirkan terus-menerus akan kita tuai. Oleh karena itu sebelum datang ke KKR kesembuhan Reinhard Bonke dan Benny Hinn, pikirkan firman dan jangan emosi karena kehujanan, dll. Tidak akan ada efeknya saat ditumpangi tangan.
Kita yang sakit harus mau sembuh. Jika tidak, tidak perlu ada dokter. Jika ingin ke dokter, harus percaya sembuh. Sambil menunggu dokter, dengar dan ucapkan firman dengan iPod, dll. Sepakat terus dengan firman dan Anda akan sembuh karena apa yang kita tabur akan kita tuai. Obat dokter hanya menolong supaya kita tidak terlalu sakit.
Jangan membawa obat penenang ke kantor karena kita tidak dibayar untuk teler di kantor. Dengar firman dan sepakat. Jangan mengeluh dan ingin instan. Pikirkan terus firman, berimajinasi, see yourself healthy, singing, jangan menjadi lemah dan jemu then miracle can happen! What you think, you will get.
Jika seseorang memikirkan kesembuhan terus-menerus, ia sedang menabur. Dokternya akan senang karena pasiennya terus bersukacita. Jadi kunci kesembuhan bukan pada obat tapi karena percaya akan sembuh. Jika Anda mengalami sakit yang tidak bisa diobati obat barulah akan mengerti apa yang saya maksud.
Jangan sampai emosi mengontrol hidup kita meski kita punya emosi. Bagaimana caranya emosi negatif pasti tidak akan mengontrol hidup kita? Emosi negatif lama-lama membuat kita berontak. Lihat muka si A sudah langsung berpkir negatif. Ada saja alasan untuk menolak firman Tuhan, Lama-lama kita bisa hidup tanpa Tuhan. Saat masalah datang, kita shock.
1 Petrus 4:1-2
(1) Jadi, karena Kristus telah menderita penderitaan badani, kamupun harus juga mempersenjatai dirimu dengan pikiran yang demikian, --karena barangsiapa telah menderita penderitaan badani, ia telah berhenti berbuat dosa--,
(2) supaya waktu yang sisa jangan kamu pergunakan menurut keinginan manusia, tetapi menurut kehendak Allah.
Kita harus mempersenjatai pikiran karena problem peperangan hidup ada di pikiran. Kita harus hidup dengan firman Tuhan mengontrol kita sehingga yang mengontrol kita hanya emosi Tuhan seperti sukacita, damai sejahtera, dan sebagainya.
Dengan kata lain, yang membuat kita gagal bukanlah setan tapi pikiran kita.
Filipi 4:8
Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.
Setiap memikirkan semua itu, kita sedang dipersenjatai. Jika kita memikirkan hal negatif, kita sedang membangun benteng yang akan membuat setan masuk. Satu-satunya jalan dalam kedagingan adalah melawan Tuhan.
Roma 8:8
Mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan kepada Allah.
Memikirkan Roh Kudus artinya taat apa kata Roh Kdus, berdoa seperti yang Roh Kudus beritahukan. Roh Kudus adalah Roh kebenaran. Kebenaran adalah firman. Jadi Roh Kudus pasti bicara firman. Jangan mengarang-ngarang skenario sinetron sendiri.
Emosi bia terdiri dari takut, marah, dan seterusnya. Setam memberi kita perasaan takut. Orang tertolak yang takut tertolak lagi akan membuat benteng. Kemarahan bisa jadi merupakan emosi negatif maupun positif. Allah juga murka, tapi karena kasihan. Ini bukan amarah yang negatif.
Apa yang menentukkan emosi kita benar atau tidak, sehat atau tidak? Hanya firman Allah. Segala sesuatu yang tidak sesuai dengan firman sudah pasti dosa.
1 Petrus 2:1
Karena itu buanglah segala kejahatan, segala tipu muslihat dan segala macam kemunafikan, kedengkian dan fitnah.
Bagaimana kitya tahu sedang melawan atau menaati firman terlihat dari perasaan suka atau tidak. Marah yang negatif tidak sesuai firman. Marah yang positif bertujuan menegur orang supaya taat. Penolakan adalah sifat atau perasaan yang melawan firman. Yesus ditolak tapi meresponi mereka positif yaitu mengampuni. Itu sebabnya Yesus kembali ke Getsemani.
Yohanes 6:37
Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang.
Faith adalah spirit yang menjadi fondasi hidup. Mengapa rasa tertolak itu dosa? Karena firman berkata bahwa jika kita datang pada Yesus, kita tidak akan dibuang. Ada orang yang ingin ‘klik’ dengan kelompok tertentu namun saat kelompok tersebut buang muka, ia merasa tidak diterima padahal belum mengenal orang-orangnya. Pergumulan pribadi terjadi.
Jangan berdoa bersama orang yang tidak kita kenal. Berdoalah bersama orang yang sudah kita kenal. Manusia bisa salah. Apa yang kita pikir dan kita entertain akan kita tuai. Saat melihat lawan jenis, jangan berkata, “gue akan tahan” tapi terus berpikir “siapa tahu itu dari Tuhan?”
Mengapa rasa tertolak negatif? Karena sebagai anak Tuhan, Tuhan tidak akan pernah membuang kita. Jangan ikut apa kara orang baru membuat kita utuh. Inilah yang menjadi penyebab kita salah pacaran dan salah bergaul.
Kita takut atau tidak siap menghandle kata “sori” sehingga saat mau dekati cewek pakai ajak teman beramai-ramai padahal sudah punya target. Faith-nya adalah merasa tertolak. Jika kita entertain terus-menerus, kita sudah berdosa karena Tuhan tidak pernah membuang kita. Kitalah yang merasa tidak mampu, tidak layak, dan takut disakiti.
Itu sebabnya kita berpikir negatif sehingga keputusan dan perilaku kita negatif. Ini sudah dosa terhadap Tuhan (berkarakter dosa). Mengapa kita berdosa?
1 Yohanes 4:17-18
(17) Dalam hal inilah kasih Allah sempurna di dalam kita, yaitu kalau kita mempunyai keberanian percaya pada hari penghakiman, karena sama seperti Dia, kita juga ada di dalam dunia ini.
(18) Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.
Kita diterima, disayang, dan menjadi biji mata Tuhan. Memasuki situasi baru, meski tidak ada orang yang menjabati lengan, kita akan berkata, “I’m fine sebab diterima Tuhan!” Walk smiling.
Kita bisa menabur tapi bisa jadi yang kita tabur adalah impian pribadi. Kita pikirkan terus sampai dusta menjadi kebenaran. JIka kita mulaui memikirkan firman, kita akan serupa Tuhan. Jangan baru bertobat setelah ada tanda-tanda mengerikan sebab akan lama mengubahnya.
Takut bisa mencakup takut gagal, takut ditolak, takut miskin, dan sebagainya.
F = False
E = Evidence
A = Appearing
R = Real
Jangan berkelakukan mematikan tapi menghidupi. Jangan takut ini-itu. Bagaimana kita dapat berdoa jika terus-menerus takut? Bisnis bisa kolaps karena fear. Perkawinan juga bisa cerai karena fear (can’t trust your spouse).
Jangan menabur di ladang kedagingan karena kita akan menuai kehancuran. Menaburlah di Roh Kudus dan kita akan menuai hidup kekal. Kekhawatiran bukan kehendak Allah karena tidak akan menambahkan sesentipun hidup kita. Kekuatiran tidak akan menghilangkan kesusahan di esok hari, akan tetapi malah akan menghilangkan peluang dan kesempatan di hari ini.
Credits : Ishak Surya
0 komentar :
Posting Komentar