15 September, 2011



First Thing first

Utamakan yang utama...menetapkan prioritas.

Apa yang terjadi jika prioritas tidak pernah ditetapkan? BERANTAKAN!! Itulah istilah yang paling tepat. Oleh karena itu tetapkan prioritas Anda sekarang.

Kegiatan dapat dikategorikan dalam 3 golongan:

1. Mendesak. Mendesak dan penting. “Harus dilakukan.”

2. Penting. Penting tidak selalu mendesak. ”Sebaiknya dilakukan.”

3. Tidak penting juga tidak mendesak. “Baik bila dilakukan.”

Apa ukuran yang kita pakai untuk menentukannya?

ª Nilai aktifitas tersebut bagi kita. Ada 2 penilaian yang tergolong penting yaitu: Bersumbangsih pada kekekalan dan berdampak pada masa depan.

ª Batas waktu. Yang mana yang waktunya sudah dekat, itu duluan yang dikerjakan.

Paduan Suara vs. UAS (Liana's Story)

Penting tak selalu mendesak. Waktu kuliah, saya juga ikut Paduan Suara Gereja. Minggu depannya jadwal ujian akhir semester dan jadwal pelayanan begitu padat. Keduanya sama-sama penting bagi saya. Saat itu, saya harus menentukan mau ikut pergi pelayanan atau belajar untuk ujian. Saya memilih keduanya. Pelayanan hayo...Ujian hayo...Caranya adalah saya belajar semua bahan ujian sekarang sampai 6 hari ke depan...sehingga ketika masa ujian tiba saya sudah siap. Pagi ikut ujian, malam ikut pelayanan...pulangnya mengulang apa yang sudah dipelajari lagi untuk esok ujian. Alhasil, ujian saya sukses. Hasilnya memuaskan. Pelayanan sukses...ga ada alpa dan bernyanyi maksimal untuk Tuhan.

Kalau saya menunda belajar sampai mendekati hari ujian pakai sistem SKS (Sistem Kebut Semalam), wah urusan belajar jadi mendesak. Ga bisa ikut pelayanan. Juga hasilnya ga maksimal.

Jikalau Anda dihadapkan dengan hal yang sama-sama penting, tak selalu harus memilih salah satu. Pilih dong dua-duanya. Tuhan menciptakan kita dengan berbagai kemampuan. Tuhan mau kita memakai kemampuan itu semaksimal mungkin. Bukan segala sesuatu harus kita kerjakan, tapi saat segala sesuatu itu dipercayakan pada kita haruslah dikerjakan maksimal.

Untuk hal yang sulit, pakai effort (usaha) yang lebih banyak. Untuk hal yang mudah, jangan ditunda-tunda.

Istirahat atau jeda jangan dilupakan. Tuhan menyiapkan Hari Sabat untuk manusia beristirahat. Dia sendiri bahkan memberikan contoh. Enam hari berkreasi menciptakan dunia dan isinya - di hari ke-Tujuh, Dia beristirahat.

(bersambung)

Best Regards,

Ev. Chang Khui Fa

Taken from Book GARAM & TERANG for Youth, Road 6 Time Management

0 komentar :

Posting Komentar