21 Juni, 2013



Bacaan: I Tesalonika 4:13-18

Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan.- Filipi 1:21



Kehidupan tak berakhir di sebuah peti mati. Sebuah gundukan tanah yang masih baru juga tak berarti bahwa kehidupan sudah berhenti di sana. Ada kehidupan sesudah kematian. Pemahaman seperti ini bisa kita lihat dalam tradisi Mesir kuno yang akan selalu menaruh peta perjalanan menuju dunia orang mati di dekat mayat itu. Dalam tradisi China, jika ada orang yang mati, maka keluarganya akan membakar rumah-rumahan yang terbuat dari kertas dan uang kertas sebagai bekal mereka menuju sorga. Tak jauh beda dengan orang Yunani yang menaruh mata uang perak untuk membayar ongkos perjalanan pada charon.
Jika orang-orang dunia saja punya keyakinan bahwa ada kehidupan setelah kematian, terlebih lagi dalam kekristenan! Kita mempercayai bahwa kehidupan setelah kematian benar-benar ada dan tak hanya itu saja, kita juga percaya bahwa akan ada kebangkitan orang-orang mati. Sorga dan neraka bukan cerita dongeng belaka.
Hanya orang-orang bebal saja yang menyangkal kebenaran paling hakiki ini. Kelompok ateis berusaha menggunakan hukum realitas untuk menyanggah kebenaran ini, namun sejujurnya dalam hati mereka selalu ada keraguan. Nyatanya mereka yang mengaku tak percaya adanya sorga dan neraka tetap saja dihinggapi ketakutan yang hebat menjelang kematian tiba. Jika mereka meyakini bahwa tidak ada kehidupan sesudah kematian, tentunya mereka tak perlu takut bukan?
Yang hanya perlu kita renungkan adalah apakah kita cukup siap seandainya Tuhan memanggil kita pulang hari ini? Mungkin ini adalah pertanyaan yang sangat sederhana, tapi tetap saja pertanyaan ini menggelisahkan banyak orang, termasuk orang Kristen sekalipun. Selagi masih hidup, hendaknya kita berlaku bijaksana yaitu dengan berbenah diri secara rohani. Sehingga kalau kehidupan rohani kita makin mantap di dalam Tuhan, kapapun juga Tuhan memanggil, maka kita akan selalu siap. Tak lagi takut akan hari kematian, sebab kita tahu di balik sebuah kematian ada kehidupan kekal. Itu sebabnya menilik tulisan Paulus, kita sama sekali tak menemukan kegentarannya akan kematian. Seandainya kita bertanya kepadanya, "Apakah Anda takut mati?" Dengan tersenyum Paulus tentu akan menjawab,"Hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan."

0 komentar :

Posting Komentar