01 September, 2013



Bacaan: Galatia 2:19-20

namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melain kan Kristus yang hidup di dalam aku.- Galatia 2:20



Apakah yang dimaksudkan oleh Paulus ketika ia mengatakan bahwa “bukan lagi aku yang hidup melainkan Kristus yang hidup di dalam aku?” Beberapa ajaran agama tertentu mengajarkan meditasi untuk mengosongkan pikiran dan diri orang sendiri untuk mendapatkan pencerahan rohani. Dengan cara seperti itu mereka berusaha mematikan keinginan diri sendiri dan membiarkan Tuhan mengisi tubuh jasmani mereka. Ada juga aliran tertentu yang membenci tubuh jasmani dan menyakiti tubuh mereka sendiri supaya tabiat dosa mereka mati dan kekudusan mereka muncul. Mati secara daging yang sesungguhnya sebenarnya tentu saja bukan hanya sekedar menahan keinginan daging kita dalam waktu tertentu. Mati secara daging yang sesungguhnya adalah ketika kita dengan sadar dan pertimbangan yang masak telah memutuskan untuk lebih mentaati Firman Tuhan daripada kehendak dan keinginan diri kita sendiri.
Saat kita melatih diri untuk terus menerus taat kepada Firman-Nya, Tuhan akan menuntun kita masuk ke dalam jenis ketaatan yang teus menerus meningkat setiap harinya. Dalam tahap awal mungkin tantangan hidup kita adalah memilih melakukan perintah Tuhan atau dosa yang ditawarkan dunia. Namun dalam tahap-tahap berikutnya kita akan semakin dibawa oleh Tuhan untuk semakin mengosongkan ruang ego dalam hati kita untuk diserahkan secara total kepada-Nya.
Hal yang sama saya alami ketika suatu hari di tengah pergumulan pilihan hidup saya, melalui sebuah buku, Tuhan menantang saya untuk belajar berserah total kepada-Nya. Bila dulu saya yang membuat daftar keinginan dan rencana bagi hidup saya untuk ditandatangani oleh Tuhan, kini Ia menantang saya untuk berbuat sebaliknya. Beranikah saya menyerahkan selembar kertas kosong dengan tanda tangan saya di bawahnya dan membiarkan Tuhan yang mengisinya. Setujukah saya melakukan apapun yang Tuhan inginkan untuk saya lakukan dan menyerahkan seluruh masa depan saya secara total dalam tangan-Nya. Maukah saya menjadi apapun atau siapapun yang Tuhan kehendaki untuk saya jalani. Sejenak saya merasa takut dan hanya bisa menangis. Namun dari situlah saya akhirnya bisa mengerti seperti apakah mati secara daging yang sesungguhnya dan berserah total kepada-Nya. Bagaimana dengan Anda? Beranikah Anda membatalkan rencana Anda semula untuk melakukan rencana Tuhan bagi Anda sekarang ini?
Mulai sekarang belajarlah bertanya dulu kepada Tuhan apa yang Ia ingin untuk kita lakukan. Catatlah daftar tugas itu dalam agenda Anda dan lakukanlah.

0 komentar :

Posting Komentar